Nama : Fanny
Dwi Risanti
NPM :
23213210
Kelas :
4EB24
Akuntansi Internasional
Negara-negara dengan Pengaruh yang Dominan dalam Perkembangan Praktik Akuntansi
Sejarah akuntansi adalah merupakan
sejarah yang internasional. Pembukuan double
entry adalah cikal bakal dari
akuntansi yang sekarang ada, yang berawal dari Italia. Dari Italia berkembang
ke Jerman, Perancis dan sekitarnya serta menjangkau pula Inggris. Dari Inggris
berkembang teknik – teknik akuntansi dan auditing, yang selanjutnya
mempengaruhi Amerika Utara dan negara – negara Commonwealth. Pada masa yang
sama terjadi perkembangan pula dari akuntansi Belanda yang dibawa ke Indonesia
dan Afrika Selatan. Akuntansi perancis berkembang di Polynesia dan teritorial –
territorial di bawah administrasi perancis di Afrika. Akuntansi Jerman
berkembang di Jepang, Swedia dan Rusia. Praktik akuntansi Amerika Utara tidak
hanya menyebar ke Jerman dan Jepang tetapi juga ke negara – negara berkembang
seperti Brazil, Israel, Mexico dan Filipina serta Indonesia. Berikut ini bberapa
negara yang dominan terhadap perkembangan akuntansi antara lain:
1. Prancis
2. Jepang
3. Amerika
Serikat
Dalam
perkembangannya negara Prancis dan Jepang masih kurang dominan ketimbang
Amerika Serikat. Hal ini dapat dilihat dari perkembangan akuntansi Jepang yang
dalam perkembangannya saat ini didasarkan pada IFRS yang ada.
Akuntansi
Internasional adalah dimensi internasional dalam akuntansi sebagai pengguna
(users), hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan akuntansi dari prespektif
internasional (global) serta aturan-aturan dan standar akuntansi pada beberapa
negara. Didalam perkembangannya akuntansi internasional mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap beberapa Negara:
a. Sumber
pendanaan
Amerika
serikat dan Inggris memiliki pasar ekuitas yang kuat, memiliki focus atas
seberapa baik manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang
untuk membantu investor untuk menganalisis kas masa depan dan resiko, sedangkan
system berbasis kredit memiliki focus atas perlindungann kreditor melalui
pengukuran akuntansi yang konservatif. Sebagai contoh Jepang dan swiss
yang mengungkapkan pengungkapan public secara luas dianggap tidak perlu karena
lembaga keuangan mempunyai akses yang sangat luas untuk mendapatkan informasi
yang diinginkan.
b. Perpajakan
Jerman dan
swedia menentukan peraturan pajak secara efektif dengan menentukan standar
akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan beban dalam akun yang
diklaim pajak. Belanda menentukan laba kena pajak didasarkan pada laba
akuntansi keuangan
c. Ikatan
politik dan Ekonomi
Berawal di
tali dan menyebar di negara eropa bersama dengan gagasan pembaruan. Inggris
mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di wilayah kekuasaan. Amerika memaksa
rezim pengatur akuntansi bergaya As di jepang dan banyak Negara yang mengunakan
system akuntansi yang dikembangkan di tempat lain entah dipaksakan atau karena
pilihan sendiri.
d. Inflansi
Inflansi
mempengaruhi kencenderungan suatu Negara menerapakan perubahan harga terhadap
akun akun perusahaan . Israel, meksiko, dan beberapa Negara di amerika selatan
mengunakan akuntansi tingkat harga umum karena berpengalaman dengan
hyperinflansi.
Sejarah
Akuntansi Internasional
Pada abad 14 dan 15 Italia
menggunakan system Double bookkeeping entry. Sistem Double bookeeping
Entry mempengaruhi kepentingan bisnis negara Inggris dan koloninya .
Kemudian pada zaman Fugger dan Kelompok Hanseatik beralih ke Jerman dari
‘Pembukuan Ala italia’. Para filsuf bisnis Belanda mempertajam cara menghitung
pendapatan.
Di abad 15 aparat pemerintah
Perancis menemukan keuntungan dan diterapkan dalam sistem perencanaan dan
akuntabilitas pemerintah. Tahun 1850 di Skotlandia terbentuk suatu komunitas
profesi akuntan public. Tahun 1870 di Inggris juga lahir suatu komunitas
profesi akuntan public. Dari Inggris praktek akuntansi menyebar ke seluruh
Amerika Utara dan wilayah persemakmuran. Sistem akuntansi Belanda masuk ke
Indonesia. Sistem akuntansi Perancis menemukan tempatnya di Polinesia dan
Afrika. Sistem akuntansi Jerman berpengaruh di Jepang, Swedia dan Rusia.
Setelah PD-II, sistem akuntansi semakin pesat tumbuh di dunia barat, terutama Jerman
dan Jepang. Abad ke-20 Akuntansi tumbuh di Amerika Serikat dan menjadi suatu
disiplin ilmu di Universitas.
Perkembangan
tersebut meliputi hal-hal berikut ini :
a. Sekitar abad
ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan
yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan
berbagai jenis transaksi yang berbeda.
b. Pada abad
ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai
tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada personifikasi
dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan
aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak pasti
hubungannya dan abstrak.
c. Penerapan
sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang
lain.
d. Abad ke-17
juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk
jenis barang yang berbeda.
e. Dimulai
dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan
perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi
mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan
akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep
mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
f.
Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada
abad ke-18.
g. Sampai
dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada
barang dagangan yang tidak terjual.
h. Akuntansi
biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
i.
Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada
teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai
cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
j.
Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
k. Di abad
ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks,
mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis,
akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah
penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial
engineering).
Kebijakan Akuntansi Internasional yang Diterapkan di Indonesia
Standar akuntansi keuangan di
Indonesia perlu mengadopsi IFRS untuk pelaporan keuangan Indonesia agar dapat
diterima perusahaan-perusahaan di seluruh dunia dan Indonesia mampu memasuki
persaingan global untuk menarik investor internasional. Indonesia berencana
untuk sepenuhnya mengadopsi IFRS pada tahun 2012. Sebuah adopsi adalah wajib
bagi perusahaan yang terdaftar dan multinasional. Keputusan apakah Indonesia
akan sepenuhnya mengadopsi IFRS atau diadopsi sebagian untuk tujuan harmonisasi
harus dipertimbangkan hati-hati. Penuh adopsi IFRS akan meningkatkan keandalan
dan komparabilitas pelaporan keuangan internasional.
Klasifikasi Akuntansi dan Bisa Membandingkannya
Klasifikasi
yang dimaksud adalah bagaimana membedakan klasifikasi atau perbandingan sistem
akuntansi keuangan nasional dan regional. Klasifikasi merupakan dasar untuk
memahami dan menganalisis mengapa dan bagaimana sistem akuntansi nasional
berbeda-beda. Kita juga dapat menganalisis apakah sistem-sistem tersebut
cenderung menyatu atau berbeda.
Tujuan
dari klasifikasi adalah mengelompkkan sistem akuntansi keuangan menurut karakteristik
khususnya. Klasifikasi mengungkapkan struktur dasar dimana anggota-anggota
kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka
ragam satu sama lain. Dengan mengenali kesamaan dan perbedaan, pemahaman kita
mengenai sistem akuntansi akan lebih baik. Klasifikasi merupakan cara untuk
melihat dunia. Dasar Klasifikasi Akuntansi Internasional Klasifikasi
akuntansi internasional dapat dilakukan dalam dua cara, yaitu :
a. Pendekatan
Deductive
Yaitu
mengidentifikasikan faktor lingkungan yang relevan dan mengkaitkan itu dengan
praktek akuntansi nasional, pengelompokan internasional atau pola perkembangan
yang diajukan.
b. Pendekatan
Inductive
Praktek
akuntansi individual dianalisa, pola perkembangan atau pengelompokan
diidentifikasikan dan di akhir penjelasan dibuat dari sudut pandang ekonomi,
sosial, politik dan faktor-faktor lainnya.
Referensi :
1. Choi, Frederick. 2005. Akuntansi Internasional Edisi 5.
Jakarta : Salemba Empat.
2. Choi, Frederick. 2010. Akuntansi Internasional Edisi 6.
Jakarta : Salemba Empat.
3. Muhammad Gade. 2005. Teori Akuntansi. Jakarta : Almahira.
4. http://kartikagalihprawisthi.blogspot.co.id/2013/04/akuntansi-internasional-dan-pengaruhnya_3.html