Nama :
Fanny Dwi Risanti
NPM : 23213210
Kelas :
4EB24
Akuntansi Komparasi Asia
1.
Jepang
Pembukuan dan laporan keuangan
di Jepang menggambarkan adanya percampuran dari pengaruh domestik dan
internasional. Untuk memahami sistem pembukuan Jepang, kita harus
memahami budaya, praktik bisnis dan sejarah Jepang. Perusahaan Jepang
memiliki ketertarikan ekuitas tersendiri, dan sering kali bergabung
dengan firma milik pribadi yang lain. Keterhubungan daerah investasi industri
konglomerat raksasa ini disebut keiretsu.
a.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
Pemerintah
nasional memiliki pengaruh yang signifikan terhadap akuntansi Jepang. Regulasi
akuntansi berdasarkan pada tiga badan hukum: undang-undang
perusahaan (companuy low), undang-undang pertukaran dan sekuritas (securities
and exchange law), dan undang-undang pajak penghasilan perusahaan (corporate
income tax law). Ketiga badan hukum tersebut saling berhubungan dan
berinteraksi satu sama lain yang disebut sebagai “sistem legal triangular. Undang-undang
perusahaan diatur oleh Ministry of Justice (MOJ). Hukum tersebut
merupakan inti dari regulasi akuntansi di Jepang dan yang paling memiliki
pengaruh besar. Semua perusahaan yang didirikan berdasarkan undang – undang perusahaan
diwajibkan untuk memenuhi ketentuan akuntansi.
Berdasarkan Undang-undang
perusahaan, laporan keuangan serta jadwal yang mendukungpada perusahaan
kecil dan menengah merupakan subjek untuk audit hanya oleh
auditor yang berwenang.
Baik auditor berwenang atau independen,
keduanya harus mengaudit laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan
sesuai dengan undang – undang pertukaran dan sekuritas. Auditor yang berwenang
tidak memerlukan kualifikasi professional dan ditugasi oleh perusahaan secara
penuh. Audit berwenang biasanya berfokus pada manajerial direktur dan baik
bekerja sesuai dengan kewenangannya atau tidak. Auditor independen melibatkan pemeriksaan
terhadap laporan dan catatan keuangan, serta harus dilakukan oleh akuntan public
bersertifikasi (certified public
accountants-CPA).
b.
Laporan
Keuangan
Perusahaan
yang bergabung di bawah undang-undang perusahaan dibutuhkan untuk mempersiapkan laporan yang
berwenang untuk disetujui pada saat rapat pemegang saham,
yang isinya antara lain:
1. Neraca
2. Laporan Laba
Rugi
3. Laporan atas
perubahan ekuitas pemegang saham
4. Laporan
bisnis
5.
Jadwal terkait
c.
Patokan
Akuntansi
Metode pooling of
interest (penyatuan saham) untuk bisnis gabungan digunakan pada situasi
tertentu saja di mana tidak ada perusahaan yang mengontrol perusahaan lainnya.
Sebaliknya, bisnis gabungan dihitung karena pembelian. Goodwill dihitung dengan
dasar harga pasar aset bersih yang didapatkan dan diamortisasi lebih dari 20
tahun atau kurang serta subjek terhadap tes penurunan nilai. Metode ekuitas
digunkan untuk investasi dalam perusahaan afiliasi ketika perusahaan induk
memberikan pengaruh signifikan daripada kebijakan operasional dan finansial.
Metode ekuitas juga digunkan untuk menghitung proyek gabungan, gabungan yang
profesional tidak diperbolehkan. Dibawah standar stimulasi mata uang, aset dan
kewajiban dari anak perusahaan asing dihitung dengan tingkat kurs saat itu
(akhir tahun), pendapatan dan beban dalam rata-rata, serta penyesuaian
pertukaran mata uang asing berada dalam ekuitas pemegang saham.
Persediaan
yang harus dihitung apakah cocok dengan biaya atau lebih rendah atau nilai
keuntungan bersih. FIFO, LIFO, serta metode biaya rata-rata semuanya menerima
metode cost flow (arus biaya), dengan rata-rata yang paling populer. Investasi
dalam saham dinilai pada harga pasar. Aset tetap dinilai pada biaya dan
didepresiasi yang berkenaan dengan hukum perpajakan. Metode declining balance
(saldo menurun) merupakan metode depresiasi paling umum. Aset bersih juga diuji
dengan penurunan nilai.
Kontrak
sewa yang memindahkan kepemilikan terhadap penyewa dikapitalisasi. Sewa menyewa
keuangan lainnya mungkin kapitalisasi atau dianggap sebagai kontrak
operasional. Pajak tangguhan dipersiapan untuk perubahan sepanjang waktu dengan
menggunkan metode kewajiban. Kerugian bersyarat dipersiapkan hingga terbuka
kemungkinan dan dapat diperkirakan. Dibutuhkan cadangan: setiap tahun
perusahaan harus mengalokasikan dejumlah minimal 10 persen kas dividen dan
bonus yang dibayarkan pada direktur dan auditor berwang hingga cadangan mencapi
25 persen dari saham.
2.
Cina
Cina
memiliki seperempat popular dunia, dan reformasi orientasi pasarnya membantu
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat. Ekonomi CIna saat ini digambarkan
sebagai ekonomi hybrid, dimana Negara mengontrol komoditas dan industry
strategis, sementara industry lainnya, seperti sektor swasta, ditumbuhkan
dengan sistem yang berorientasi pada pasar.
Pada akhir tahun 1970-an, pemimpin
Cina mulai menggerakkan ekonomi dari program terpusat gaya Soviet menuju sistem
yang lebih berorientasi pasar namun masih dalam kendali partai komunis. Ekonomi
Cina saat ini digambarkan sebagao ekonomi hibrid, di mana negara mengontrol
komoditas dan industri strategis, sementara industri lainnya, seperti
perdagangan dan sektor swasta, ditumbuhkan dengan sistem berorientasi pasar. Melihat
perkembangan sistem ekonomi yang ada di Cina, maka sistem dan aturan akuntansi
di Cina juga berubah seiring adanya reformasi ekonomi yang terjadi.
Pelaporan Keuangan Cukup sering
dilakukan dan lengkap. Cirri utamanya adalah orientasi mana jemen dana, yang
mana dana diartikan sebagai property, barang, dan material yang digunakan
selama proses produksi. Perekonomian Cina saat ini paling tepat disebut sebagai
perekonomian Hibrid (Campuran), dimana
Negara mengendalikan komoditas dan industri yang strategis, sementara industri
lain serta sektor komersial dan swasta, diatur oleh system yang berorientasi
kepada pasar. Dengan adanya reformasi ekonomi dimana mencakup
privatisasi,termasuk pengalihan perusahaan milik Negara menjadi perusahaan
perseroan yang mengeluarkan saham, aturan akuntansi yang baru telah
dikembangkan bagi perusahan-perusahaan yang baru diprivatisasikan dan
perusahaan-perusahaan independent dengan kewajiban terbatas, serta badan usaha
milik asing seperti
peusahaan patungan.
peusahaan patungan.
a.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
1) Pada tahun
1992, Departemen Keuangan mengeluarkan Accounting Standards for Business
Enterprises (ASBE).
2) ASBE adalah
sebuah konsep kerangka kerja yang dirancang untuk menuntun perkembangan standar
baru akuntansi yang ada yang pada akhirnya menyeragamkan praktik do mestik dan
menyeragamkan praktik akuntansi Cina fengan praktik internasional.
3) Kemudian, pada
tahun 1998 Cina mendirikan Komite Standar Akuntansi Cina (The China Accounting
Standards Committee-CASC) sebagai lembaga berwenang dalam departemen keuangan
yang bertanggungjawab untuk mengembangkan standar akuntansi.
4) Pada
akhirnya, tahun 2006 susunan baru ASBE dikeluarkan, dan ASBE ini menyajikan
ketentuan standar akuntansi Cina yang pada hakikatnya sejalan dengan IFRS.
b.
Pelaporan
Keuangan
Periode pembukuan diminta sesuai dengan
kalender tahunan. Laporan Keuangan terdiri atas:
1. Neraca
2. Laporan laba
rugi
3. Laporan arus
kas
4. Laporan
perubahan ekuitas
5. Catatan
c.
Patokan
Akuntansi / Standar Akuntansi
1. Penggabungan
usaha dicatat menggunakan metode pembelian.
2. Kapitalisasi
dan Uji penurunan nilai tahunan diberlakukan untuk goodwill.
3. Untuk
menghitung usaha gabungan digunakan metode ekuitas.
4. Penilaian
aset menggunakan basis harga perolehan.
5. Biaya
depresiasi didasarkan pada basis ekonomi.
6.
Penilaian persediaan menggunakan metode FIFO dan rata-rata.
3.
India
India berada
di belahan benua Asia Selatan, dengan Pakistan di sebelah barat, Cina, Nepal
dan Bhutan di sebelah utara, dan Bangladesh sebelah timur. Dari tahun 1947
sampai akhir 1970-an, ekonomi India digolongkan dengan bergaya program sosial
pemerintah terpusat dan industry pengganti barang impor. Produksi ekonomi telah
berubah dari pertanian, kehutanan, perikanan, dan manufaktur tekstil dengan
beragam industry berat dan transportasi. Akan tetapi, kurangnya persaingan
berakibat pada rendahnya kualitas produk dan inefisiensi dalam produksi.
Menghadapi krisis ekonomi, pemerintah mulai melaksanakan ekonomi terbuka pada
tahun 1991. Reformasi ekonomi pasar diadopsi sejak saat itu, termasuk
privatisasi industri pemerintah, pembebasan investasi asing dan rezim bursa,
pengurangan tarif dan hambatan perdagangan lainnya, perubahan dan
modernisasi sector keuangan, penyesuaian kekuasaan pemerintah secara signifikan
dan kebijikan fiscal, serta penjagaan hak intelektual. Akan tetapi, sebagian besar
industry berat masih dimiliki pemerintah, dan tariff tinggi serta membatasi
investasi asing langsung masih terjadi, sector jasa telah terbukti menjadi
sector india yang paling dinamis pada saat itu, dimana telekomunikasi dan
teknologi informasi memiliki pertumbuhan yang pesat. Kebanyakan pengamat
sepakat bahwa perubahan lebih jauh dan investasi modal tambahan dalam
infrastruktur lebih dibutuhkan supaya india menjadi pemain ekonomi terpandang.
a.
Regulasi dan
Pelaksanaan Akuntansi
1) Akuntansi
dipengaruhi oleh bangsa inggris
2) Departemen
Urusan Perusahaan pada tahun 1956 memperbaharui Akta Perusahaan yang berisikan
Kitab Akuntansi. Menurut Akta tersebut, Kitab Akuntansi :
a) Harus
memberikan sudut pandang yang adil dan sebenarnya menyangkut status urusan
perusahaan
b) Harus tetap
pada basis akrual sesuai dengan system akuntansi pencatatan ganda
3) Lembaga yang
bertanggungjawab atas izin profesi Akuntansi, pengembangan standart dan proses
audit adalah The Institute of Chartered Accountant of India. Institute tersebut
berencana untuk mengadopsi IFRS secara penuh tanpa modifikasi
4) Standar
Akuntansi India atau Indian Accounting Standards (AS) diterbitkan
oleh Dewan Akuntansi Standar (Accounting Standards Board), Standart Asuransi
dan Auditing atau(Auditing Assurance Standards) diterbitkan oleh Dewan
Audit dan Asuransi Standar
5) Pengawasan terhadap
pasar modal ada pada Securities and Exchange Board of India(SEBI)
b.
Pelaporan
Keuangan
1. Neraca dua
tahun
2. Laporan Laba
Rugi
3. Laporan Arus
Kas
4. Kebijakan
Akuntansi dan Catatan
c.
Pengukuran
Akuntansi
1. Penggabungan
2. Untuk
penggabungan usaha tidak ada standar akuntansinya, tetapi sebagian besar
menggunakan metode pembelian, yang disebut dengan amalgamation
3. Goodwill
4. Dikapitalisasi,
diamortisasi dan diuji impairmentnya (pengurangannya).
5. Penilaian
asset tetap memakai nilai wajar dan harga perolehan, sedangkan asset tidak
berwujud diamortisasi lebih dari 10 tahun
6. Biaya
persediaan dihitung yang lebih rendah antara harga perolehan dan nilai yang
dapat direalisasi, FIFO, dan rata-rata
7. Sewa
pembiayaan dikapitalisasi dalam nilai lancar pasar dan didepresiasi terhadap
masa penggunaan sewa
8.
Sewa operasional dicatat sebagai biaya dengan metode garis lurus
Referensi
Choi, Frederick D.S. dan Gary K. Meek,
2010, International Accounting, edisi keenam, Salemba Empat : Jakarta.