Sabtu, 28 Juni 2014

TULISAN 4 SOFTSKILL "Perekonomian Indonesia" → (KELEZATAN MU MEMBAHAYAKAN KU)



Kelezatan Mu Membahayakan Ku


Tahukah anda dengan makanan ini ???
Yupss benar sekali ini sate makanan khas Madura yang menggoda selera nafsu makan kita. Sebenernya disini saya bukan membahas resep membuat sate, bagaimana cara bikin sate yang enak.. bukan itu tujuan saya. Tapi, saya akan memberikan info kepada anda bahwa sate itu bisa jadi salah satu pemicu penyakit kanker.
Pemicu penyakit kanker yang berasal dari daging asap ini ialah dari zat karsinogenik ialah zat karbon yang dihasilkan dari suatu proses pembakaran. Pada gambar diatas terlihat ada gosong kehitaman, dari sate sebenarnya itu yang paling nikmat tetapi yang hitam itulah yang namanya karsinogenik dia kalau kita sering memakannya dapat memicu penyakit kanker.
Mungkin para blogger ada yang belum tahu tentang karsinogenik ??
Yuuk kita lihat pembahasannya…
Pada penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa jenis daging tertentu yang dimasak pada suhu yang tinggi dapat memproduksi senyawa baru yang sebelumnya tidak terdapat dalam keadaan mentah. Beberapa dari jenis senyawa ini berpotensi menyebabkan kanker, misalnya heterocyclic amines(HCA) dan polycyclic aromatic hydrocarbons (PAH).
PAH merupakan kelompok senyawa yang terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna dari zat-zat anorganik (arang, minyak dan gas) serta zat organik seperti tembakau. Dalam daging yang dipanggang, PAH terbentuk saat lemak daging menetes ke atas arang, kemudian menyatu dalam asap dan melekat dalam makanan tersebut. PAH juga dapat terbentuk langsung saat daging yang dipanggang terlalu gosong sehingga teksturnya menjadi seperti arang.
HCA terbentuk ketika asam amino (unsur pembangun utama dari protein) dan kreatin (senyawa yang terdapat di jaringan otot) bereaksi pada suhu tinggi. Ada 4 hal yang berpengaruh terhadap pembentukan HCA, yaitu: jenis makanan, suhu, waktu, dan cara memasak. Daging yang dimasak menghasilkan HCA lebih banyak dari sumber protein lain (telur, susu, tahu dan daging jeroan seperti hati) yang mengandung sedikit HCA atau tidak sama sekali. HCA juga ditemukan dalam jumlah paling besar pada daging yang digoreng dan dipanggang langsung di atas api karena melibatkan suhu yang sangat tinggi. Suhu yang tinggi ini memiliki peranan sangat penting dalam pembentukan HCA. Daging yang dipanggang dalam oven menghasilkan HCA lebih sedikit karena suhu yang digunakannya lebih rendah. Daging yang direbus dalam suhu kurang dari 100 derajat celcius menghasilkan zat ini lebih sedikit lagi. Selain itu, waktu memasak yang lebih lama juga akan menghasilkan HCA lebih banyak.
Untuk mengurangi/menghindar dari karsinogenik yang ada pada sate kita cukup dengan memakan TIMUN. Sebagai sayuran, timun mengandung karotenoid, folat serta vitamin C. Dari berbagai penelitian, zat-zat ini terbukti bersifat sebagai antikarsinogenik. Zat-zat lain yang potensial sebagai senyawa antikarsinogenik diantaranya: flavonoid, senyawa fenolat, serat makanan, isotiosianat, dan isoflavon. Zat-zat tersebut terkandung dalam sayuran dan buah-buahan secara umum. Zat-zat tersebut memproteksi tubuh dari kanker dengan beberapa cara antara lain: mengobati cedera oksidatif pada lemak dan DNA, stimulasi perbaikan DNA serta induksi apoptosis.
SUMBER :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar