Tugas Softskill
Pengantar Bisnis
"Perusahaan dan Lingkungan Perusahaan"
Nama : Fanny Dwi Risanti
NPM : 23213210
Kelas : 1EB17 / Mahasiswa Mengulang
Universitas Gunadarma
PTA 2015/2016
Pengertian Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang
didirikan oleh seseorang atau sekelompok orang atau badan lain yang kegiatannya
melakukan produksi dan distribusi guna memenuhi kebutuhan ekonomis manusia.
Kegiatan produksi dan distribusi dilakukan dengan menggabungkan berbagai faktor
produksi, yaitu manusia, alam dan modal. Kegiatan produksi dan distribusi
umumnya dilakukan untuk memperoleh laba. Namun ada juga kegiatan produksi yang
tujuannya bukan untuk mencari laba. Seperti yayasan sosial, keagamaan, dll.
Hasil suatu produksi dapat berupa barang dan jasa.
Tempat Kedudukan dan Letak
Perusahaan
Tempat dan letak perusahaan merupakan salah satu faktor pendukung penting yang
dapat menjamin tercapainya tujuan perusahaan. Ketepatan pemilihan letak dan
tempat perusahaan akan memberikan bantuan yang sangat berharga, baik dalam
kaitannya dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan maupun dalam kaitannya
efesien biaya produksi. Dengan demikian, letak dan tempat kedudukan perusahaan
harus diputuskan dengan hati-hati dengan dasar fakta yang lengkap, ditinjau
dari aspek ekonomi maupun aspek teknis. Disamping pertimbangan terhadap
kebutuhan pada saat pendirian, pemilihan letak dan tempat perusahaan harus pula
mempertimbangkan fleksibilitasnya terhadap kemungkinan rencana di masa depan
dalam hal perluasan pabrik, diversifikasi produksi, daerah pemasaran hasil
produksi, perubahan dan perluasan bahan baku, dan sebagainya.
1.
Tempat
Kedudukan Perusahaan
Tempat kedudukan
perusahaan adalah kantor pusat perusahaan tersebut. Tempat kedudukan
perusahaan pada umumnya dipengaruhi faktor kelancaran hubungan dengan
lembaga-lembaga lain, seperti lembaga pemerintahan, lembaga keuangan, pelanggan
dan sebagainya. Istilah tempat kedudukan perusahaan dapat diartikan sebagai
tempat kantor pusat perusahaan. Dengan semakin tajamnya persaingan serta
banyaknya perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan
ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara coba-coba.Karena dengan cara itu perusahaan
akan kalah dalam bersaing
2.
Letak
Perusahaan
Letak perusahaan adalah tempat
perusahaan melakukan kegiatan fisik/pabrik. Letak perusahaan dipengaruhi faktor
ekonomi dan merupakan salah satu faktor penting yang menunjang efisiensi
perusahaan terutamadalam kaitannya dengan biaya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi biaya adalah:
─ Harga
bahan mentah/bahan pembantu
─ Tingkat
upah buruh
─ Tanah
─ Pajak
─ Tingkat
bunga
─ Biaya
alat produksi tanah lama
─ Biaya
atas jasa pihak ketiga
3.
Jenis-jenis
letak perusahaan
Letak perusahaan dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu:
a.
Terikat
keadaan alam
Letak
perusahaan yang terkait pada alam pada umumnya karena ketersediaan dan
kemudahan bahan baku. Perusahaan yang bahan bakunya tergantung pada hasil
sumber daya alam.
b.
Terikat
sejarah
Dalam
hal ini perusahaan menjalankan aktivitasnya di suatu daerah tertentu karena
alasan yang hanya dapat dijelaskan berdasarkan sejarah dari daerah tersebut
seperti dalam hal kebudayaan daerahnya..
c.
Terikat
oleh pemerintah
Dalam
hal ini letak perusahaan ditentukan oleh pemerintah atas dasar pertimbangan
keamanan, politik, kesehatan, dan sebagainya supaya masyarakat sekitar tidak
terganggu karena adanya perusahaan di kawasan masyarakat.
d.
Dipengaruhi
oleh faktor-faktor ekonomi
Faktor-faktor
yang berpengaruh dalam kaitan dengan pemilihan letak perusahaan yang bersifat
industri yaitu :
a)
Ketersediaan
bahan mentah
Memungkinkan
kesinambungan aktivitas perusahaan, karena tanpa bahan baku perusahaan tidak
mungkin bekerja.
b)
Ketersediaan
sumber tenaga
Suatu
potensi yang dapat dimanfaatkan perusahaan dalam mendukung kelancaran
aktivitasnya disamping dapat berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik yang
sangat dibutuhkan perusahaan.
c)
Ketersediaan
tenaga kerja
Ketersediaan
tenaga kerja yang melimpah, berkualitas dan murah merupakan pendukung
faktor produksi variabel perusahaan. Biasanya perusahaan menempatkan
perusahaanya di dekat pemukiman.
d)
Ketersediaan
suplai modal
Sangat
mendukung berkembangnya investasi. Perusahaan yang membutuhkan dukungan modal
besar untuk mengembangkan usahanya. Perusahaan akan memilih tempat dan
memperhitungkan penawaran modal dengan bunga rendah.
e)
Transportasi
Berpengaruh
besar dalam pendistribusian produk. Kelancaran transportasi juga menjamin
kelancaran pasokan bahan baku ke lokasi perusahaan ataupun mengirim hasil
produksi ke pasar.
f)
Kedekatan
pasar
Merupakan
faktor yang makin memudahkan terserapnya produk yang dihasilkan perusahaan.
g)
Kesesuaian
iklim
Faktor
cuaca dan iklim tidak hanya berpengaruh terhadap kesinambungan
produksi, tetapi juga berhubungan erat dengan kesehatan buruh yang bekerja di
perusahaan. Jika keadaan tidak sesuai, maka hasil produksi dari perusahaan akan
tidak maksimal.
Perusahaan dan Lembaga Sosial
Perusahaan adalah suatu unit
kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat jadi bukan
untuk mencapai keuntungan maximal tapi juga mempunyai tujuan membuka kesempatan
kerja, pertimbangan politik dan upaya pengabdian kepada masyarakat.
Tujuan
Pendirian Perusahaan dibedakan menjadi
2, yaitu :
1.
Tujuan
ekonomi
Berkenaan
dengan upaya perusahaan untuk mempertahankan eksistensinya.
Contoh
: Menciptakan laba, pelanggan, keinginan konsumen, tenaga produk, kualitas,
harga, kuantitas, pelanggan (inovatif).
2.
Tujuan
social
Perusahaan
memperhatikan keinginan investor, karyawan, penyedia, factor-faktor produksi,
maupun masyarakat luas.
Kedua
tujuan tersebut saling mendukung untuk mencapai tujuan utama perusahaan, yaitu
memberi kepuasan kepada keinginan konsumen ataupun pelanggan.
Perusahaan berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya untuk menjalin hubungan baik. Interaksi dengan lingkungan
sekitar merupakan salah satu faktor pendukung untuk memajukan dan mencapai
tujuan perusahaan. Karena perusahaan dengan keadaan lingkungan sekitarnya
saling mempengaruhi satu sama lain. Lingkungan perusahaan juga memberikan
dampak yang baik dan yang buruk bagi perusahaan. Dampak yang positif membantu
perkembangan perusahaan , sedangkan dampak negatif harus segera di hindari atau
diatasi oleh perusahaan. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan akan tersingkir dengan mudah oleh perusahaan lain yang dapat
beradaptasi dan membaur dengan perusahaan.
Berbagai macam lingkungan perusahaan dan pengaruhnya
terhadap perusahaan
Lingkungan
perusahaan dibedakan menjadi dua menurut yang sudah beredar di masyarakat.
1)
Lingkungan
Internal
Lingkungan
internal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan produksi barang dan
jasa suatu perusahaan dan mempengaruhi hasil hasil produksi. Berikut merupakan faktor yang
mempengaruhi kegiatan produksi yaitu :
─ Tenaga
kerja
─ Modal
─ Sumber
daya alam
─ Teknologi
2)
Lingkungan
Eksternal
Keempat faktor tersebut saling
mempengaruhi satu sama lain. Jika salah satu faktor tersebut tidak ada maka
kegiatan produksi perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Lingkungan
eksternal ialah faktor yang tidak memberikan pengaruh langsung terhadap
kegiatan yang ada di perusahaan. Meskipun tidak berpengaruh langsung namun
harus tetap ada faktor dari lingkungan eksternal. Lingkungan eksternal dibagi
menjadi 2, yaitu :
a)
Lingkungan
eksternal Makro
Lingkungan
yang tidak langsung mempengaruhi perusahaan terutama dalam bidang kegiatan
usaha. Seperti keadaan alam , politik dan hankam , hukum , pendidikan dan
kebudayaan , kependudukan , hubungan internasional.
b)
Lingkungan
eksternal Mikro
Lingkungan
ekternal yang secara langsung mempengaruhi kegiatan usaha dalam perusahaan.
Contoh dari lingkungan ekternal mikro ialah supplier , perantara , teknologi ,
pasar dan lain-lain. Lingkungan seperti yang menyangkut
bidang perekonomian juga mempengaruhi perusahaan. Lingkungan ekonomi
berpengaruh erat dengan pasar dalam kegiatan jual beli barang dagang maupun
jasa. Bidang politik , hukum , dan hankam juga mempengaruhi perusahaan untuk
membantu mengatur kegiatan perusahaan.
Dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntungan maksimum. Berdasarkan pemisalan ini dapat ditunjukkan, pada tingkat kapasitas produksi bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. Di sisi lain perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Unit kegiatan seperti ini sering disebut sebagai lembaga sosial seperti halnya lembaga sosial lainnya, misalkan kehidupan keluarga, RT, yayasan sosial, koperasi dan sebagainya.
Dalam pendekatan ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan adalah perusahaan akan melakukan kegiatan produksinya hingga mencapai tingkat keuntungan maksimum. Berdasarkan pemisalan ini dapat ditunjukkan, pada tingkat kapasitas produksi bagaimana perusahaan akan menjalankan kegiatan usahanya. Di sisi lain perusahaan merupakan suatu unit kegiatan produksi yang menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat. Unit kegiatan seperti ini sering disebut sebagai lembaga sosial seperti halnya lembaga sosial lainnya, misalkan kehidupan keluarga, RT, yayasan sosial, koperasi dan sebagainya.
Dengan demikian yang membedakan
perusahaan dengan lembaga sosial terletak pada penekanan/prioritas perusahaan
terhadap laba, kelangsungan hidup dan tanggung jawab sosial. Lembaga sosial
lebih menitikberatkan prioritasnya pada tanggung jawab sosial (dalam hal ini
laba tidak menjadi tolak ukur keberhasilan). Sebaliknya, perusahaan yang
berorientasi pada perolehan keuntungan, umumnya akan memfokuskan kegiatannya untuk
meningkatkan nilai perusahaan hingga mencapai maksimum (laba merupakan tolak
ukur keberhasilan).
Jadi perbedaan antara perusahaan dan
lembaga sosial yaitu kalo perusahaan,dlm pendiriannya mereka berorientasi pada
profit…artinya,perusahaan didirikan utuk menghasilkn laba..sedangkn lembaga
sosial,berorientasi non profit.. misalnya seperti Panti Asuhan, lembaga swadaya
masyarakt (lsm),ylki,dll
Pendekatan dalam Melihat Bisnis dan
Lingkungan
Kesempatan bisnis serta bisnis itu
akan selalu dipengaruhi oleh lingkungan. Hubungan antar bisnis dengan
lingkungan sangat erat. Perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan akan tersingkir dari kancah persaingan bisnis. Hubungan antar bisnis
dengan dengan lingkungan kemudian ditelaah oleh para usahawan. Pada mulanya
telaah dilakukan secara tradisional yaitu mereka beranggapan bahwa bisnisnyalah
yang merupakan hal yang terpenting atau yang menduduki titik sentral sedangkan
lingkungan merupakan hal sekunder yang mengelilingi bisnisnya. Pandangan tradisional
tersebut sering disebut dengan yang berorientasi produsen atau “Producer
Oriented Aproach”. Pandangan itu memang cocok dengan kondisi saat itu , dimana
pada saat itu keadaannya disebut sebagai “seller’s market”, yang artinya
produsen masih langka sehingga barang apapun yang dihasilkan akan selalu
terjual.
Akan tetapi keadaan itu berubah,
dimana pengusaha menjadi bertambah banyak dan masyarakat menjadi lebih selektif
sehingga timbulah persaingan yang ketat diantara para pengusaha. Hanya pengusaha
yang mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumenlah yang mampu bertahan.
Keadaan ini disebut “buyer’s market” atau “pasar pembeli” yaitu keadaan dimana
pembeli yang akan menentukan semuanya dan bukan bukan penjual. Dalam hal ini
berlaku suatu ungkapan “pembeli adalah raja”.
Dalam hal ini siapa yang berhasil
mendekati konsumen dialah yang akan bertahan dalam kancah persaingan bisnis.
Pada saat seperti inilah pengusaha harus pandai melihat factor lingkungan. Jadi
dalam hal ini yang merupakan factor yang sentral adalah masyarakat atau
konsumen sedangkan pengusaha atau bisnisman mengelilinginya untuk melayani
kebutuhan secara lebih baik sesuai dengan selera konsumen. Pandangan ini
disebut “Consumer Oriented Approach” atau “pendekatan yang berorientasi konsumen”.
SUMBER :
Anoraga
Panji, SE., M. M 2009. Manajemen Bisnis. Jakarta : Rineka Cipta.