Nama : Fanny Dwi Risanti
NPM : 23213210
Kelas : 3EB24
KARANGAN
Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran
dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan
pula dengan rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk
tulisan yang teratur. Hasil mengarang dapat berupa tulisan, cerita, artikel,
buah pena, ciptaan atau gubahan (lagu, music, dan nyanian).
Kerangka
Karangan
kerangka karangan ialah hasil dari pemikiran – pemikiran
yang disusun dan memebentuk garis besar secara sistematik. Kerangka karangan
memiliki manfaat diantaranya :
- Memudahkan penempatan antara bagian karangan yang penting dengan yang tidak penting.
- Menghindari timbulnya pengulangan kalimat atau bahasa.
- Membantu pengumpulan data dan sumber – sumber yang diperlukan.
Langkah –
langkah Menulis atau Menyusun Karangan
Sebelum membuat suatu karangan perlu diperhatikan langkah –
langkah menyusun karangan. Fungsinya agar hasil pemikiran kita tetap berada
pada alur yang sudah ditentukan. Yang harus diperhatikan ialah :
- Menentukan Tema
- Menentukan judul
- Membuat kerangka karangan
- Menyusun atau mengembangkan kerangka karangan
Berikut merupakan contoh ringkas dalam menulis dan menyusun
karangan :
Tema : Liburan
Judul : Asyiknya jalan –
jalan di ragunan
Kerangka
Karangan : Lokasi Ragunan ; Suasana Ragunan
Apabila sudah mengikuti langkah – langkah dalam mengarang
hal yang tidak kalah pentingnya yakni memperhatikan EYD dalam kaidah penulisan
bahasa Indonesia yang baik.
Macam –
macam karangan
Karangan dapat dibedakan menjadi:
Karangan Deskripsi
Merupakan karangan yang berisi tentang penggambaran sesuatu,
serta bersifat tata ruang dan tata letak. Karanga deskriptif bertujuan untuk
membuat pembaca seakan – akan berada di tempat kejadian, ikut merasakan,
mengalami, melihat, dan mendengar mengenai suatu tempat atau peristiwa. Tujuan
lainnya ialah menjelaskan sebuah objek secara terperinci tanpa adanya pengaruh
pendapat pengarang di dalamnya.
Contoh :
Jalanan
masih begitu lenggang pagi ini. Hanya terlihat ratusan pohon cemara disepanjang
jalan menuju Gunung Telomoyo yang bergoyang tertiup angin. Sesekali ukuran
batang – batang cemara itu tidak begitu tampak karena kabut yang
menyelimutinya. Kelengangan itu membuat kami berkali – kali mendengar ranting –
ranting cemara berjatuhan. Mungkin angin menyeret ranting – ranting malang itu
sehingga menimbulkan suara derakan yang cukup keras. Saat pagi berkabut seperti
ini, kesegaran bau pohon cemara juga menjadi begitu tajam di hidung kami.
Ciri –
Ciri Karangan Deskrriptif
- Menggambarkan atau menguraikan sebuah benda, hal, atau peristiwa sebagai objek.
- Mengutamakan sasaran pada timbulnya kesan berdasarkan efek pancaindra.
- Menggali sumber ide dari pengamatan (observasi).
- Membutuhkan data berupa fakta sebagai ilustrasi untuk memperjelas penggambaran.
- Menggunakan pola pengembangan urutan ruang
Karangan yang berisi pemaparan atau informasi mengenai
sesuatu tanpa harus memberikan kesimpulan. Pembahasan dalam karangan ini hanya
tertuju pada suatu objek. Dalam karangan eksposisi permasalahan ditampilkan
melalui data, fakta, contoh, dan sebagainya.
Contoh :
Pasar
Bringharjo adalah pasar yang kompleks. Di lantai dasar terdapat puluhan kios
penjual batik, tas, dan beraneka ragam sepatu ataupun sandal. Setiap hari rata
– rata setiap penjual mampu menjual lima hingga sepuluh barang dagangannya.
Dari data ini dapat diperkirakan berapa besarnya pendapatan daerah yang
diperoleh Pemda DIY dari Pasar Bringharjo.
Ciri – Ciri Karangan Eksposisi
- Karangan eksposisi bersifat nonfiksi atau ilmiah.
- Karangan eksposisi bertujuan menjelaskan atau memaparkan sesuatu.
- Karangan eksposisi berdasarkan fakta.
- Karangan eksposisi tidak bermaksud untuk mempengaruhi pembaca.
Karangan Argumentatif
Karangan yang bertujuan untuk membuktikan kebenaran suatu
pendapat atau kesimpulan dengan didukung data – data atau fakta – fakta sebagai
alasan atau buktinya. Karangan argumentative berisi opini untuk memengaruhi,
membujuk, atau meyakinkan pembaca dengan adanya kesimpulan. Data dan fakta yang
digunakan untuk menyusun karangan argumentative dapat diperoleh melalui
wawancara, angket, observasi, penelitian lapangan, atau penelitian kepustakaan.
Contoh :
Untuk
ukuran Indonesia, NTT memang beriklim ekstrem kering, kecuali di Kabupaten
Manggarai (Flores) dan Timor Tengah Selatan (TTS, Timor Barat) yang banyak air.
Rata – rata hujan hanya turun selama tiga bulan, paling lama lima bulan. Tujuh
bulan selebihnya, NTT bermusim kering kerontang. Sebenarnya iklim yang ekstrim
ini juga dialami NTB, terutama di Sumbawa. Itulah sebabnya, di pulau ini
budidaya padi dilakukan dengan sistem gogo rancah. (Dikutip dari Kompas, edisi 13 Maret 2005).
Ciri – Ciri Karangan Argumentatif
- Adanya pernyataan, ide, atau pendapat yang dikemukakan oleh penulisnya.
- Adanya alasan, data, atau fakta yang mendukung pernyataan.
- Adanya pembenaran berdasarkan data dan fakta yang disampaikan.
Karangan
Naratif
Karangan yang bertujuan untuk menceritakan atau menguraikan
suatu urutan kejadian atau peristiwa secara kronologis. Perincian peristiwa dan
urutan waktu manjadi bagian penting yang harus diperhatikan dalam karangan
naratif. Terdapat tiga unsure utama yang harus diperhatikan diantaranya tokoh,
kejadian, dan latar (ruang dan waktu).
Contoh :
Siska
membantu pemanenan mawar di kebun bungan Bu Dela. Ia memulainya dari Blok A,
blok yang ditanami mawar merah. Ia menggunakan gunting untuk memotong tangkai –
tangkai mawar. Setelah terpotong, ia segera membawa mawar – mawar itu ke tempat
yang teduh. Kemudian, ia merendamnya di dalam ember yang berisi air bersih.
Jenis
Karangn Naratif
- Narasi fiksi,missal : cerpen, novel, hikayat.
- Narasi nonfiksi, missal : biografi, autobiografi, laporan perjalanan.
Ciri –
Ciri Karangan Naratif
- Menguraikan atau mengisahkan suatu peristiwa.
- Menyajikan atau membangun alur.
- Menutamakan faktor kronologis atau waktu.
- Menggali sumber ide dari kejadian nyata atau pengembangan imajinasi (fiktif).
Karangan Persuasi
Merupakan karangan yang berisi ajakan kepada seseorang
dengan cara memberikan alasan dan prospek baik yang meyakinkan. Persuasi juga
merupakan tulisan yang berisi ajakan untuk melakukan sesuatu.
Contoh :
Penggunaan
pestisida dan pupuk kimia untuk tanaman dalam jangka waktu lama tidak lagi
menyuburkan tanaman dan memberantas hama. Pestisida justru dapat mencemari
lingkungan dan menjadikan tanah lebih keras sehingga perlu pengolahan dengan
biaya tinggi. Oleh sebab itu, hindarilah penggunaan pestisida secara
berlebihan.
Ciri –
Ciri Karangan Persuasif
- Persuasive bertolak dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah.
- Harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.
- Persuasi harus dapat menciptakan kesepakatan atau penyesuaian melalui kepercayaan antara penulis dengan pembaca.
- Persuasi sedapat mungkin menghindari konlik agar kepercayaan tidak hilang dan supaya kesepakatan pendapatnya tercapai.
- Persuasi memerlukan fakta dan data.
Karangan Ilmiah
Karangan atau tulisan ilmiah adalah karya tulis yang disusun
berdasarkan tulisan, penyataan atau gagasan orang lain, baik yang telah, belum
atau tidak dipublikasikan sama sekali. Intinya penulis karya ilmiah menyusun
kembali hal – hal yang telah dikemukakan orang lain, ditambah pengalamannya dan
gaya bahasanya sendiri. Dengan demikian karangan ilmiah merupakan suatu uraian
yang didukung informasi yang telah diuji kebenarannya dan disajikan dengan cara
yang lazim dan benar, sesuai dengan metode yang berlaku.
Pada dasarnya karangan ilmiah mengemukakan fakta dan
sebagian lagi memuat pendapat, anggapan atau dugaan disamping kesimpulan dan
rekomendasi serta saran. Semua informasi ini perlu diberi tempat/kedudukan yang
jelas, tidak dicampuradukan. Hal ini berarti, boleh saja menulis perpaduan
antara pendapat berbagai ahli atau keterangan – keterangan lainnya, tetapi
harus selalu dijaga, jangan sampai keterangan itu dijadikan satu begitu saja.
Macam –
macam Karangan Ilmiah
Macam – macam karangan ilmiah tergantung kepada siapa yang
dituju. Untuk lebih jelasnya perhatikan uraian dibawah ini mengenai macam –
macam karangan ilmiah :
1)
Karangan ilmiah murni
Karangan ilmiah murni ditujukan untuk konsumsi kalangan
profesi atau cendekiawan. Karya ilmiah jenis ini berisi tentang pembahasan yang
sesuai dengan bidang profesi seseorang. Bahasa yang digunakan ialah mengenai
bidang tersebut. Cotohnya : penulisan
karangan ilmiah yang ditujukan untuk pembaca dari kalangan ekonomi. Dalam
hal ini hanya orang – orang yang memiliki latar belakang ekonomi yang bisa
memahami isi tulisan dalam karangan ilmiah tersebut.
2)
Karangan ilmiah popular
Karangan ilmiah popular ditujukan untuk masyarakat umum,
dengan tujuan membangkitkan motivasi terhadap suatu pemecahan masalah. Karangan
ilmiah jenis ini lebih bersifat umum
dapat dengan mudah diketahui oleh semua orang dan mudah dipahami. Contohnya : penulisan karangan ilmiah berisi
tentang keadaan suatu Negara misalnya yang berhubungan dengan kemiskinan,
pengangguran, bencana alam, dsb.
Ciri –
ciri Karangan Ilmiah
- Menyajikan fakta obyektif secara sistematis.
- Pernyataannya cermat, tepat, tulus, benar, serta tidak memuat terkaan atau bersifat tebakan.
- Penulisanya tidak mengejar keuntungan pribadi.
- Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan prosedural.
- Tidak memuat pandangan – pandangan tanpa dukungan fakta.
- Tidak emotif menonjolkan perasaa
- Tidak bersifat argumentative, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta.
Kerangka
karangan Ilmiah
Dalam menulis karangan ilmiah kita harus wajib mengetahui
kerangka atau bentuk tulisa. kerangka dalam karya ilmiah terdiri atas tida
bagian diantaranya :
1)
Pendahuluan
Pendahuluan adalah bab pertama dari karangan ilmiah yang
mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan : Apa yang diteliti ? Untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan ?. bab
pendahuluan memuat :
- Latar belakang masalah
- Rumusan masalah
- Pembatasan masalah
- Tujuan penelitian
2)
Isi
Bagian isi merupakan pokok utama dari karya ilmiah. Pada
bagian ini, dijelaskan berbagai hal yang merupakan laporan dari penelitian.
Bagian ini bisa terdiri atas beberapa bab, sesuai dengan kebutuhan.
3)
Penutup
Bagian penutup berisi kesimpulan dan saran. Bagian ini hanya
merangkumkan pokok – pokok yang menarik saja. Perlu diperhatikan bahwa hal – hal
yang muncul pada bagian ini semestinya sudah muncul pada bagian isi. Simpulan
tersebut harus disajikan secara sederhana dan singkat. Tujuannnya agar pembaca
bisa lebih menangkap hasil penelitiannya secara ringkas.
Bentuk
Karangan Ilmiah
- Makalah (paper) adalah segala bentuk karangan ilmiah tertulis, baik sebagai hasil pembahasan buku maupun sebagai hasil karangan tentang suatu pokok persoalan. Kita mengenal berbagai bentuk makalah berikut ini, sebagaimana biasanya dijumpai dalam jurnal atau majalah ilmiah.
- Skripsi ialah suatu karya tulis singkat yang didasari oleh penelitian berupa bahan – bahan bacaan atau observasi lapangan. Pembuatan karya tulis ini biasanya merupakan salah satu persyaratan wajib guna menyelesaikan suatu jenjang pendidikan tertentu seperti Program Strata Satu.
- Tesis ialah karya tulis yang hampir sama dengan skripsi, tetapi pembahasannya lebih mendalam dan merupakan laporan suatu penelitian yang dilakukandengan seksama serta menurut metodologi penelitian. Tesis biasanya merupakan karya tulis akhir Program Strata Dua/ Magister atau Program Spesialis Satu.
- Disertasi merupakan istilah yang digunakan untuk karangan ilmiah yang dibuat dalam mencapai gelar tertinggi disebuah universitas, yaitu Program Strata Tiga/ Doktor. Biasanya ada ketentuan – ketentuan khusus dari universitas yang bersangkutan, tentang persyaratan yang berhubungan dengan prosedur ilmiah dan bentuk disertasinya.
Sifat –
sifat Karangan Ilmiah
- Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar.
- Disusun secara sistematis, dengan tata urutan yang jelas.
- Dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat diterima akal sehat.
- Fakta yang digunakan dalam karangan ilmiah harus dapat dipercaya.
- Karangan ilmiah harus dapat menimbulkan gambaran yang disesuaikan dengan kebutuhan, tujuan, dan kondisi penerima karangan ilmiah.
- Lengkap dan sempurna.
- Objektif dan actual.
Karangan Non Ilmiah
Karangan non ilmiah atau non fiksi adalah karangan yang
ditulis tidak berdasarkan kenyataan kenyataan dan penalaran ilmiah, misalnya
cerpen, novel dan puisi.
Ciri –
Ciri Karangan Non Ilmiah
- Penyajuannya lebih bersifat subyektif.
- Mengandung usulan dengan efek dan kesimpulan yang diharapkan penulis.
- Bersifat persuasive, ssuai dengan keyakinan penulis yang mengajak pembaca untuk berubah pendapat.
- Pandangan yang dikemukakan penulis tidak didukung fakta umum.
- Motivasinya lebih mementingkan diri sendiri, karena itu isinya bisa melebih – lebihkan sesuatu.
- Kesimpulan penulis lebih bersifat argumentative, sehingga kurang atau tidak membiarkan fakta berbicara sendiri.
Sifat – sifat
Karangan Ilmiah
- Emotif, sedikit informasi, kemewahan dan cinta menonjol, melebihkan kebenaran, mencari keuntungan, tidak sistematis.
- Perusuasif, cukup informative, penilaian fakta tidak dengan bukti, bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap dan cara bepikir pembaca.
- Diskriptif, informative sebagian imaginative dan subyektif, nampaknya dapat dipercaya, pendapat pribadi.
- Kritik tanpa dukungan bukti, tidak memuat informasi spesifik, berisi bahasan dan kadang – kadang mendalam tanpa bukti, berprasangka menguntungkan atau merugikan, formal tetapi sering dengan bahasa kasar, subyektif dan pribadi.
Macam –
macam Karangan Non Ilmiah
- Cepen adalah cerita pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi. Di dalam cerpen terdapat unsure intrinsic diantaranya : tema, latar, sudut pandang, alur, dan penokohan.
- Novel, adalah cerita panjang yang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang – orang di sekitarnya. Unsure yang paling menonjol didalam novel ialah konflik.
- Drama, merupakan gabungan dari seni sastra dengan seni lakon. Oleh karena itu, di dalam drama terdapat cerita yang dinyatakan dalam dialog serta petunjuk panggung.
- Puisi, karangan yang menekankan pada keindahan bahasa dan kepadatan makna.
- Dongeng, cerita khayalan atau cerita yang tidak benar – benar terjadi.
Karangan Semi
Ilmiah
Karangan Semi-Ilmiah adalah karangan yang menyajikan fakta
dan fiksi dalam satu tulisan. Penulisannya-pun tidak semiformal tetapi tidak
sepenuhnya mengikuti metode ilmiah. Penulisan yang baik dan benar, ditulis
dengan bahasa konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan didukung
dengan fakta umum yang dapat dibuktikan benar atau tidaknya atau sebuah
penulisan yang menyajikan fakta dan fiksi Jenis karangan semi ilmiah memang
masih banyak digunakan misalnya dalam opini, editorial, resensi, anekdot,
hikayat, dan karakteristiknya berada diantara ilmiah.
Ciri –
Ciri Karangan Semi Ilmiah
- Emotif, kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
- Persuasif, penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
- Deskriptif, pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
- Kritik tanpa dukungan bukti.
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi.
- Fakta yang disimpulkan subyektif.
- Gaya bahasa formal dan popular.
- Mementingkan diri penulis
Bentuk Karangan
Ilmiah
- Artikel adalah tulisan lengkap (memiliki judul, pendahuluan, penyajian masalah, pembahasan, dan penutup) yang dimuat dalam suatu mejalah, surat kabar, dan lain sebagainya
- Editorial adalah tulisan dalam surat kabar atau majalah yang disusun oleh pemimpin redaksi atau orang yang ditunjuknya mengenai topic actual yang penting menurut kacamata media yang bersangkutan.
- Opini adalah pendapat, pikiran atau pendirian seseorang.
- Berita kisah (Feuture) adalah informasi yang dianggap penting dan menarik, tentang suatu kejadian, yang menyangkut manusia, benda, atau keduanya.
- Reportase adalah laporan kejadian berdasarkan pengamatan atau sumber tulisan.
- Manga adalah cerita kartun bergambar dimana unsure gambar lebih penting daripada ceritanya.
Sifat Karangan
Ilmiah
- Ditulis berdasarkan fakta pribadi
- Fakta yang disimpulkan subjektif
- Gaya bahasa formal, sederhana, dan popular
- Tidak memuat hipotesis
- Penyajian fakta dibarengi dengan sejarah
- Bersifat imajinatif.
- Situasi didramatisir, dan
- Bersifat persuatif
SUMBER :
- Purnomo, Wahyu., Latif, Abdul., dan Nurcahyati, Siti. 2015. Sukses UN. Jakarta : Bintang Wahyu.
- Fitriyani, Eka., dan Mukhyiddin, Moch. Amin. 2014. Target Nilai 10 UN Ujian Nasional. Jakarta : Cmedia
- Darmayanti, Nani., dan Hidayati, Nurul. 2008. Bahasa Indonesia Untuk Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta : Grafindo
- A. G., Haryanto., Ruslijanto, Hartono., dan Mulyono, Datu. 2000. Metode Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran.
- Dewanti, Cherly. 2015. Analisa Jitu Soal – Soal UN 2016 Semua Jurusan. Jakarta : Pustaka Ilmu Semesta.
- Iskak, Ahmad. dan Yustinah. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta : Erlangga.
- Nababan, Diana. 2008. Intisari Bahasa Indonesia untuk SMA. Jakarta : PT. Kawan Pustaka.
- Prihantini, Ainia. 2015. Master Bahasa Indonesia. Yogyakarta : Bentang Pustaka.
Nama saya adalah Cynthia Johnson. kita hipotek, pinjaman rumah, kredit mobil, pinjaman Hotel, tawaran komersial Umum Mr John Carlson, orang harus memperbarui semua situasi keuangan di dunia / perusahaan untuk membantu mereka yang terdaftar pemberi pinjaman uang pinjaman pribadi, kredit konstruksi, rendah suku bunga 2% dll kredit modal, pinjaman usaha dan pinjaman kredit buruk bekerja, Memulai. Kami membiayai proyek di tangan dan perusahaan Anda / mitra dan saya juga ingin menawarkan pinjaman pribadi untuk klien mereka. hubungi kami melalui e-mail untuk informasi lebih lanjut: cynthiajohnsonloancompany@gmail.com
BalasHapus