Nama : Fanny Dwi Risanti
NPM : 23213210
Kelas : 3EB24
Bibliografi (Daftar Pustaka)
Kata
bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti
buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah
berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis
membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah
diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang
dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya
suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan.
Bibliografi berisi sumber – sumber bacaan berupa jurnal, buletin, majalah,
surat kabar, terbitan berkala, hasil penelitian, ensiklopedia, dan lain – lain.
Menurut Billet (1959) yang dikutip Nazir (1988) ada 19 jenis bacan yang dapat
dimasukkan kedalam bibiliografi atau daftar pustaka.
Jenis-Jenis Bibliografi
Jenis
bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung
pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal
dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan
daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel
suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
·
Dari segi cara penyajian dan uraian
deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
- Bibliogrfi deskriptif: Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
- Bibliografi evaluatif: Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.
Cakupan Bibliografi
Dari
segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
- Bibliografi retrospektif : merupakan jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Contohnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro"
- Bibliografi terkini/current :merupakan jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
- Bibliografi selektif : merupakan jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Contohnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
- Bibliografi subjek :merupakan jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Contohnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
- Biliografi nasional : merupakan jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”. Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain :
® Permintaan
pengguna
® Topik
yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
® Dokumentasi
koleksi yang dimiliki
® Mandat
instansi
Fungsi Bibliografi
- Sebagai alat untuk melihat sumber asli maksudnya untuk memberitahu kepada pembaca bahwa apa yang telah ditulis bukan hanya didapat dari pemikiran sendiri namun juga mengambil dari pemikiran orang lain yang telah ditulis dalam buku yang tercantum dalam daftar pustaka
- Sebagai penunjuk referensi atau sumber yang digunakan maksudnya untuk menelaah lebih jauh tentang pernyataan yang telah ditulis dalam karya tulis yang dibuat agar bisa secara langsung mencarinya dari daftar buku yang telah dicantumkan.
- Sebagai pelengkap catatan kaki digunakan untuk menunjuk kepada tempat, dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu.
Manfaat Bibliografi
Pencatatan
informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk
bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
- Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya.
- Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
- Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat
Oleh
karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk
membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari
bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai.
Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat
menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi
yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari
perpustakaan.
Dengan
demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
- Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
- Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan.
- Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.
Unsur –
unsur Bibliografi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penyusunan atau penulisan bibliografi diantaranya :
1.
Terlebih dahulu
perhatikan hal – hal teknis seperti berikut ini :
®
bibliografi
ditempatkan pada akhir penulisan dalam bab tersendiri
®
bibliografi
tidak diberi nomor unit
®
baris kedua tiap
sumber bacaan diketik dengan jarak spasi satu dan menjorok kedalam enam huruf.
®
jarak antar
sumber dua spasi
2.
Nama Pengarang
diurutkan berdasarkan abjad
®
penulisan nama pengarang
dari buku dengan satu pengarang beserta nama singkatan dan gelar
®
penulisan nama
pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang .
®
Penulisan nama
pengarang dari buku dengan banyak pengarang, maka dituliskan nama pengarang
pertama sebagai ketentuan pertama, sedangkan pengarang lainnya ditulis dengan
dkk.
® Pengarang
berasal dari buku yang ditulis oleh lembaga atau instansi, maka dituliskan nama
instansi yang bersangkutan.
3. Data
Publisi
- Tahun Terbit, Ditulis sesudah nama pengarang, dipisahkan dengan titik (.)
- Judul buku, Ditulis sesudah tahun penerbitan, dicetak miring atau bergaris bawah
- Edisi atau Cetakan, Ditulis sesudah judul, dipisahkan dengan titik, ditulis Cet, Ke-....
- Tempat terbit, Ditulis sesudah judul buku.
- Nama Penerbit, Ditulis sesudah tempat terbit, dipisahkan dengan tanda titik dua ( : ), dan diakhiri dengan titik (.).
4. Untuk
sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah,
atau surat kabar, tanggal dan tahun.
Tata Cara Penulisan Bibliografi
1)
Buku
Satu Pengarang
®
Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa.
Jakarta : Gramedia.
Dua Pengarang
®
Sumardjo, Jakob & Saini K.M. 1986. Antologi
ApresiasiKesusastraan, Jakarta : Gramedia.
Tiga Pengarang ®
Heidrahman
R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar
Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta : BPFE – UGM.
Banyak Pengarang
®
Suroso, Hadi, dkk. 1994. Bahasa
Indonesia. Jakarta : Grasindo
Lembaga
®
Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
2)
Buku
judul berbeda nama pengarang sama
Husein,
Umar. 1996. Petunjuk Lengkap Membuat
Skripsi dan Tesis. Jakarta : PT. Rajagrafindo Utama.
_____________ . 1997. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT.
Gramedia Pustaka Utama.
_____________ . 1997. Riset Akuntansi. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
_____________. 1997. Metode Penelitian : Aplikasi dalam
Pemasaran. Jakarta : PT. Gramedia
Pustaka Utama.
3)
Buku
(terjemahan, saduran, atau suntingan)
Kwik
Kian Gie (Penerjemah). 1995. Dasar –
dasar Ekonomi Perusahaan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama dan STIE
IBII.
4)
Koran
(Surat Kabar)
F Berisi
tentang berita
Kompas
(Harian).
Jakarta, 20 Februari 2005.
Kedaulatan
Rakyat (Harian). Yogyakarta, 15 Maret 2005.
F Berupa
Artikel
Urutannya, yaitu : nama
penulis (seperti pada buku), tahun terbit, judul artikel (siapit tanda petik
dua), nama koran.
Saptaatmadja, Tom S.
2005. “Imlek, Momentum Untuk Rekonsiliasi.” Koran
Tempo.
5) Majalah
Sama
dengan koran, hanya dibelakang nama majalah ditambahkan nomor edisi.
Kleden,
Ignes. 2005. “ Politik Perubahan tanpa Perubahan Politik.” Tempo No. 50 tahun XXXIII
6)
Makalah
yang tidak diterbitkan
Setelah
kota tempat penulisan tidak terdapat nama penerbit.
M.I.
Sulaeman. 1985. Pendekatan Fenomenologis
Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi
Doktor FPS, IKIP Bandung : Tidak diterbitkan.
7)
Internet
Urutan
menulis daftar pustaka yang bersumber dari internet yaitu : nama pengarang,
tahun, judul artikel (cetak miring) , dalam apa...(bisa artikel / jurnal),
http:\\ www....(alamat web), tanggal membukanya.
Risanti,
Fanny. 1993. A Hypertext History of
Multiuser Dimensions. MUD History. http : \\ www.utopia.com/talent/lpb/muddex/essay.
(2 Agustus 1996).
Susunan Bibliografi (Daftar
Pustaka)
1) Bibliografi disusun menurut nama
pengarang (termasuk nama lembaga atau nama badan, juia memang yang menerbitkan
karangan tersebut). jika nama pengarang tidak ada, bisa digunakan judul
karangannya. bila lebih dari satu, tulis semua nama – nama tersebut, tetapi
jika lebih dari tiga orang cukup tulis satu orang saja dengan menambahkan dkk atau et al. yang berarti dan kawan
– kawan. Apabila terdapat dua karangan atau lebih dari seorang pengarang, nama
pengarang tidak lagi dicantumkan untk karangannya yang kedua, tetapi cukup
diberi tanda garis sepanjang ruang yang diperlukan.
2)
Urutan menulis daftar pustaka
adalah sebagai berikut :
Sebut nama pengarang (selalu dimulai dengan nama diri atau nama keluarga untuk pengarang asing, kecuali misalnya untuk pengarang yang memakai nama Tionghoa karena nama keluarga ada di depan). Untuk pengarang Indonesia yang mempunyai nama keluarga diberlakukan seperti misalnya penulis asing. Adapun contoh nama keluarga seperti Tobing, Siagian, Hutagalung, Sitinjak, Silaban, dsb. Dan jangan lupa perhatikan judul karangannya, nama kota tempat penerbitnya, nama badan penerbitnya, dan tahun penerbitnya.
Sebut nama pengarang (selalu dimulai dengan nama diri atau nama keluarga untuk pengarang asing, kecuali misalnya untuk pengarang yang memakai nama Tionghoa karena nama keluarga ada di depan). Untuk pengarang Indonesia yang mempunyai nama keluarga diberlakukan seperti misalnya penulis asing. Adapun contoh nama keluarga seperti Tobing, Siagian, Hutagalung, Sitinjak, Silaban, dsb. Dan jangan lupa perhatikan judul karangannya, nama kota tempat penerbitnya, nama badan penerbitnya, dan tahun penerbitnya.
Ketentuan lain dalam Penulisan
Bibliografi
F Nama
pengarang harus diurutkan berdasarkan abjad untuk tiap judul karangan yang
dimuat.
F Bibliografi
dapat diberi nomor urut dengan angka Latin (tidak
harus).
F Tiap
pustaka ditulis dengan satu spasi dan jarak tiap pustaka adalah dua spasi.
F Huruf
pertama dari baris pertama masing – masing pustaka ditulis tepat ditepi kiri
tanpa indensi dan baris selanjutnya gunakan empat ketukan.
F Untuk
pengarang asing yang lebih dari satu pengarang, untuk pengarang kedua dan
ketiga nama keluarga tidak didahulukan.
F tidak
dibenarkan menulis pustaka/biliografi yang tidak dibaca oleh penulis. Jika
peneliti membaca buku A yang mengutip sesuatu dari buku B, maka yang disebutkan
di bibliografi adalah buku A
F Nama
gelar pengarang dituliskan di bagian belakang nama pengarang (tidak harus), yang penting adalah
keseragaman, jika yang satu disebutkan gelarnya yang lain juga.
Contoh Penulisan Bibliografi
(Daftar Pustaka)
Pada
pembahasan sebelumnya telah disebutkan beberapa contoh dari penulisan
bibliografi (Daftar Pustaka). Pada sub bagian ini akan dikemukakan penjelasan
sekaligus contoh penulisannya untuk mempermudah dalam mempelajarinya.
Ada
beberapa versi penulisan, yang pertama mengenai judul karangan. Terdapat buku –
buku teks yang menyarankan agar judul karangan diberi garis bawah dan adapula
yang menyarankan dicetak miring. Sebenarnya hal tersebut hanya masalah
keterbatasan pemakaian alat pengetik manual saja, karena mungkin suatu alat
tidak memiliki fungsi penulisan huruf miring. Yang kedua adalah masalah
meletakkan tahun penerbitan. Aada yang menyarankan diletakkan sebelum judul
karangan, adapula yang menyarankan diletakkan pada kata terakhir.
Dari
perbedaan yang disebutkan bukan berarti salah satu dari pernyatan tersebut
salah, melainkan semua perbedaan tersebut bisa dipakai berdasarkan kesukaan
dari diri kita.
CONTOH :
- Internet ® Risanti, Fanny. 1993. A Hypertext History of Multiuser Dimensions. MUD History. http : \\ www.utopia.com/talent/lpb/muddex/essay. (2 Agustus 1996).
- Satu Pengarang ® Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia.
- Dua Pengarang ® Sumardjo, Jakob & Saini K.M. 1986. Antologi Apresiasi Kesusastraan, Jakarta : Gramedia.
- Banyak Pengarang ® Suroso, Hadi, dkk. 1994. Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo
- Lembaga ® Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka
DAFTAR PUSTAKA:
- Ajick. 2012. Definisi Bibliografi, Cakupan dan Manfaatnya. UPT Perpustakaan UNS. http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&option=detail&nid=361. (30 Juli 2012).
- Juhara Erwan., Budiman Eriyandi., dan Rohayati Rita. 2005. Cendekia Berbahasa. Jakarta : PT. Setia Putra Inves.
- Umar, Husein, SE., M.M., MBA., 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
- Kamidhi, JS. 2005. Terampil Berwicara. Jakarta : Grasindo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar