Rabu, 30 Desember 2015

Materi Bibliografi


Nama  : Fanny Dwi Risanti
NPM    : 23213210
Kelas   : 3EB24

Bibliografi (Daftar Pustaka)
      Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan akar kata Biblion: yang berarti buku dan Graphein: yang berarti menulis, maka kata Bibliografi secara harfiah berarti penulisan buku. Dalam hal ini maka bibliografi berarti kegiatan teknis membuat deskripsi untuk suatu cantuman tertulis atau pustaka yang telah diterbitkan, yang tersusun secara sistematik berupa daftar menurut aturan yang dikehendaki. Dengan demikian tujuan bibliofrafi adalah untuk mengetahui adanya suatu buku/pustaka atau sejumlah buku/pustaka yang pernah diterbitkan. Bibliografi berisi sumber – sumber bacaan berupa jurnal, buletin, majalah, surat kabar, terbitan berkala, hasil penelitian, ensiklopedia, dan lain – lain. Menurut Billet (1959) yang dikutip Nazir (1988) ada 19 jenis bacan yang dapat dimasukkan kedalam bibiliografi atau daftar pustaka.

Jenis-Jenis Bibliografi
       Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
·         Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
  • Bibliogrfi deskriptif: Yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
  • Bibliografi evaluatif: Yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.

Cakupan Bibliografi
Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
  • Bibliografi retrospektif : merupakan  jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Contohnya  “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro"
  • Bibliografi terkini/current :merupakan  jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
  • Bibliografi selektif : merupakan jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Contohnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
  • Bibliografi subjek :merupakan jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Contohnya  “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
  • Biliografi nasional : merupakan jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”. Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain :
®    Permintaan pengguna
®    Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
®    Dokumentasi koleksi yang dimiliki
®    Mandat instansi

Fungsi Bibliografi
  1. Sebagai alat untuk melihat sumber asli maksudnya untuk memberitahu kepada pembaca bahwa apa yang telah ditulis bukan hanya didapat dari pemikiran sendiri namun juga mengambil dari pemikiran orang lain yang telah ditulis dalam buku yang tercantum dalam daftar pustaka
  2. Sebagai penunjuk referensi atau sumber yang digunakan maksudnya untuk menelaah lebih jauh tentang pernyataan yang telah ditulis dalam karya tulis yang dibuat agar bisa secara langsung mencarinya dari daftar buku yang telah dicantumkan.
  3. Sebagai pelengkap catatan kaki digunakan untuk menunjuk kepada tempat, dimana pembaca dapat menemukan pernyataan atau ucapan itu.

Manfaat Bibliografi
      Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
  1. Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya.
  2. Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
  3. Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat

Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan.
Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
  • Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
  • Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan.
  • Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.

Unsur – unsur Bibliografi
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan atau penulisan bibliografi diantaranya :
1.      Terlebih dahulu perhatikan hal – hal teknis seperti berikut ini :
®    bibliografi ditempatkan pada akhir penulisan dalam bab tersendiri
®    bibliografi tidak diberi nomor unit
®    baris kedua tiap sumber bacaan diketik dengan jarak spasi satu dan menjorok kedalam enam huruf.
®    jarak antar sumber dua spasi
2.      Nama Pengarang diurutkan berdasarkan abjad
®    penulisan nama pengarang dari buku dengan satu pengarang beserta nama singkatan dan gelar


®    penulisan nama pengarang dari buku dengan dua atau tiga pengarang .


®    Penulisan nama pengarang dari buku dengan banyak pengarang, maka dituliskan nama pengarang pertama sebagai ketentuan pertama, sedangkan pengarang lainnya ditulis dengan dkk.


®    Pengarang berasal dari buku yang ditulis oleh lembaga atau instansi, maka dituliskan nama instansi yang bersangkutan.


3.      Data Publisi
  •  Tahun Terbit,  Ditulis sesudah nama pengarang, dipisahkan dengan titik (.)
  • Judul buku,  Ditulis sesudah tahun penerbitan, dicetak miring atau bergaris bawah
  • Edisi atau Cetakan,  Ditulis sesudah judul, dipisahkan dengan titik, ditulis Cet, Ke-....
  • Tempat terbit,  Ditulis sesudah judul buku.
  • Nama Penerbit, Ditulis sesudah tempat terbit, dipisahkan dengan tanda titik dua ( : ), dan diakhiri dengan titik (.).
4.     Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, atau surat kabar, tanggal dan tahun.

Tata Cara Penulisan Bibliografi
1)      Buku
Satu Pengarang ® Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia.
Dua Pengarang ® Sumardjo, Jakob & Saini K.M. 1986. Antologi ApresiasiKesusastraan, Jakarta : Gramedia.
Tiga Pengarang ® Heidrahman R., Sukanto R., dan Irawan. 1980. Pengantar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta : BPFE – UGM.
Banyak Pengarang ® Suroso, Hadi, dkk. 1994. Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo
Lembaga ® Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka


2)      Buku judul berbeda nama pengarang sama
Husein, Umar. 1996. Petunjuk Lengkap Membuat Skripsi dan Tesis. Jakarta : PT. Rajagrafindo Utama.
_____________ . 1997. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
_____________ . 1997. Riset Akuntansi. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

_____________. 1997. Metode Penelitian : Aplikasi dalam Pemasaran.  Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

3)      Buku (terjemahan, saduran, atau suntingan)
Kwik Kian Gie (Penerjemah). 1995. Dasar – dasar Ekonomi Perusahaan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama dan STIE IBII.

4)      Koran (Surat Kabar)
F Berisi tentang berita
Kompas (Harian). Jakarta, 20 Februari 2005.
Kedaulatan Rakyat (Harian). Yogyakarta, 15 Maret 2005.
F Berupa Artikel
Urutannya, yaitu : nama penulis (seperti pada buku), tahun terbit, judul artikel (siapit tanda petik dua), nama koran.
Saptaatmadja, Tom S. 2005. “Imlek, Momentum Untuk Rekonsiliasi.” Koran Tempo.
5)      Majalah
Sama dengan koran, hanya dibelakang nama majalah ditambahkan nomor edisi.
Kleden, Ignes. 2005. “ Politik Perubahan tanpa Perubahan Politik.” Tempo No. 50 tahun XXXIII

6)      Makalah yang tidak diterbitkan
Setelah kota tempat penulisan tidak terdapat nama penerbit.
M.I. Sulaeman. 1985. Pendekatan Fenomenologis Situasi Kehidupan dan Pendidikan dalam Keluarga dan Sekolah. Disertasi Doktor FPS, IKIP Bandung : Tidak diterbitkan.

7)      Internet
Urutan menulis daftar pustaka yang bersumber dari internet yaitu : nama pengarang, tahun, judul artikel (cetak miring) , dalam apa...(bisa artikel / jurnal), http:\\ www....(alamat web), tanggal membukanya.
Risanti, Fanny. 1993. A Hypertext History of Multiuser Dimensions. MUD History. http : \\ www.utopia.com/talent/lpb/muddex/essay. (2 Agustus 1996).

Susunan Bibliografi (Daftar Pustaka)
1)   Bibliografi disusun menurut nama pengarang (termasuk nama lembaga atau nama badan, juia memang yang menerbitkan karangan tersebut). jika nama pengarang tidak ada, bisa digunakan judul karangannya. bila lebih dari satu, tulis semua nama – nama tersebut, tetapi jika lebih dari tiga orang cukup tulis satu orang saja dengan menambahkan dkk atau et al. yang berarti dan kawan – kawan. Apabila terdapat dua karangan atau lebih dari seorang pengarang, nama pengarang tidak lagi dicantumkan untk karangannya yang kedua, tetapi cukup diberi tanda garis sepanjang ruang yang diperlukan.
2)      Urutan menulis daftar pustaka adalah sebagai berikut :
Sebut nama pengarang (selalu dimulai dengan nama diri atau nama keluarga untuk pengarang asing, kecuali misalnya untuk pengarang yang memakai nama Tionghoa karena nama keluarga ada di depan). Untuk pengarang Indonesia yang mempunyai nama keluarga diberlakukan seperti misalnya penulis asing. Adapun contoh nama keluarga seperti Tobing, Siagian, Hutagalung, Sitinjak, Silaban, dsb. Dan jangan lupa perhatikan judul karangannya, nama kota tempat penerbitnya, nama badan penerbitnya, dan tahun penerbitnya.

Ketentuan lain dalam Penulisan Bibliografi
F Nama pengarang harus diurutkan berdasarkan abjad untuk tiap judul karangan yang dimuat.
F Bibliografi dapat diberi nomor urut dengan angka Latin (tidak harus).
F Tiap pustaka ditulis dengan satu spasi dan jarak tiap pustaka adalah dua spasi.
F Huruf pertama dari baris pertama masing – masing pustaka ditulis tepat ditepi kiri tanpa indensi dan baris selanjutnya gunakan empat ketukan.
F Untuk pengarang asing yang lebih dari satu pengarang, untuk pengarang kedua dan ketiga nama keluarga tidak didahulukan.
F tidak dibenarkan menulis pustaka/biliografi yang tidak dibaca oleh penulis. Jika peneliti membaca buku A yang mengutip sesuatu dari buku B, maka yang disebutkan di bibliografi adalah buku A
F Nama gelar pengarang dituliskan di bagian belakang nama pengarang (tidak harus), yang penting adalah keseragaman, jika yang satu disebutkan gelarnya yang lain juga.

Contoh Penulisan Bibliografi (Daftar Pustaka)
       Pada pembahasan sebelumnya telah disebutkan beberapa contoh dari penulisan bibliografi (Daftar Pustaka). Pada sub bagian ini akan dikemukakan penjelasan sekaligus contoh penulisannya untuk mempermudah dalam mempelajarinya.
        Ada beberapa versi penulisan, yang pertama mengenai judul karangan. Terdapat buku – buku teks yang menyarankan agar judul karangan diberi garis bawah dan adapula yang menyarankan dicetak miring. Sebenarnya hal tersebut hanya masalah keterbatasan pemakaian alat pengetik manual saja, karena mungkin suatu alat tidak memiliki fungsi penulisan huruf miring. Yang kedua adalah masalah meletakkan tahun penerbitan. Aada yang menyarankan diletakkan sebelum judul karangan, adapula yang menyarankan diletakkan pada kata terakhir.
       Dari perbedaan yang disebutkan bukan berarti salah satu dari pernyatan tersebut salah, melainkan semua perbedaan tersebut bisa dipakai berdasarkan kesukaan dari diri kita.
CONTOH :

  • Internet ® Risanti, Fanny. 1993. A Hypertext History of Multiuser Dimensions. MUD History. http : \\ www.utopia.com/talent/lpb/muddex/essay. (2 Agustus 1996).
  • Satu Pengarang ® Keraf, Gorys. 1984. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta : Gramedia.
  • Dua Pengarang ® Sumardjo, Jakob & Saini K.M. 1986. Antologi Apresiasi Kesusastraan, Jakarta : Gramedia.
  • Banyak Pengarang ® Suroso, Hadi, dkk. 1994. Bahasa Indonesia. Jakarta : Grasindo
  • Lembaga ® Depdikbud. 1998. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka


 DAFTAR PUSTAKA:
  1. Ajick. 2012. Definisi Bibliografi, Cakupan dan Manfaatnya. UPT Perpustakaan UNS. http://pustaka.uns.ac.id/?menu=news&option=detail&nid=361. (30 Juli 2012).
  2. Juhara Erwan., Budiman Eriyandi., dan Rohayati Rita. 2005. Cendekia Berbahasa. Jakarta : PT. Setia Putra Inves.
  3. Umar, Husein, SE., M.M., MBA., 2005. Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
  4. Kamidhi, JS. 2005. Terampil Berwicara. Jakarta : Grasindo










Tidak ada komentar:

Posting Komentar