Tugas Softskill
Pengantar Bisnis
"Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil"
Nama : Fanny Dwi Risanti
NPM : 23213210
Kelas : 1EB17 / Mahasiswa Mengulang
Universitas Gunadarma
PTA 2015/2016
Pengertian Kewiraswastaan,
Wiraswasta dan Wiraswastawan
Kewiraswastaan adalah suatu profesi
yang timbul karena interaksi antara ilmu pengetahuan yang diperoleh dari
pendidikan formal dengan seni yang hanya dapat diperoleh dari suatu
rangkaian kerja yang diberikan dalam praktik.
Wiraswasta adalah orang yang
mempunyai kemampuan melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis,
mengumpulkan sumber-sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan
darinya serta mengambil tindakan yang tepat, guna memastikan kesuksesan.
Kewiraswastawan adalah semangat,
perilaku dan kemampuan untuk memberikan tanggapan yang positif terhadap peluang
memperoleh keuntungan untuk diri sendiri atau pelayanan yang baik pada
masyarakat, dengan selalu mencari pelanggan lebih banyak dan melayani pelanggan
lebih baik, serta menciptakan dan menyediakan produk yang lebih bermanfaat dan
menerapkan cara kerja yang lebih efisien, melalui keberanian mengambil resiko,
kreatifitas dan inovasi serta kemampuan manajemen.
Perbedaan antara Perusahaan Kecil
dan Perusahaan Besar
A.
Perusahaan
kecil
Ciri-cirinya
:
1. Pada
umumnya dikelola/dipimpin sendiri oleh pemiliknya.
2. Struktur
organisasinya sederhana dan masih banyak perangkapan tugas/jabatan pada
seseorang.
3. Persentase
kegagalan usaha relatif cukup tinggi.
4. Kesulitan
untuk mengembangkan usaha dikarenakan sulit memperoleh pinjaman dengan syarat
lunak.
Contoh :
1.
Usaha
Kecil di Bidang Kuliner
Usaha di bidang kuliner memang tidak
pernah sepi karena setiap orang membutuhkan asupan makanan setiap harinya.
Tentu ini menjadi peluang besar bagi Anda yang memang berminat untuk membuka
usaha kecil bidang ini. Anda bisa memulai dari usaha restauran, rumah makan, cafe,
warung rames, atau bahkan pedagang kaki lima. Sekali lagi disesuaikan dengan
modal yang tersedia. Namun yang lebih penting adalah produk makanan apa
yang hendak ditawarkan dan apakah cocok selera masyarakat?
Sebagai contoh Anda bisa menjalankan #bisnis
kuliner utama seperti ayam goreng, bakso, mie ayam, gudeg,
masakan daerah dan lain-lain. Tidak hanya makanan berat saja, saat ini banyak
cafe yang menyediakan kuliner dalam bentuk minuman, es krim, susu, kopi, cake,
es kelapa muda dan lain-lain. Tidak buruk juga jika Anda membuka usaha kecil
dengan cara kemitraan atau waralaba karena dengan sistem ini Anda bisa terbantu
dalam hal penentuan produk, mendapatkan bahan baku dan tata cara pengelolaan.
2.
Usaha
Kecil di Bidang Jasa
Ada berbagai macam jenis usaha kecil
dibidang jasa. Sepertinya dalam usaha ini Anda memang harus memiliki keahlian
maupun wawasan luas tergantung pada jasa yang ditawarkan. Sebagai contoh ada
usaha jasa yang berhubungan dengan birokrasi seperti pengurusan surat-surat
kendaraan, surat ijin mengemudi, surat ijin usaha, dan pengurusan dokumen
penting lainnya.
Sepertinya usaha ini cocok bagi Anda
yang memiliki wawasan luas dalam bidang hukum. Bidang jasa lainnya adalah yang
berhubungan dengan IT seperti jasapembuatan website, jasa SEO, desain grafis, pembuatan program
komputer dan lain-lain.
Bidang jasa IT cocok dilakukan bagi
Anda yang menguasai bidang ini. Bisa juga usaha kecil jasa perbaikan komputer,
laptop dan perangkat lain. Selain itu, usaha jasa pengiriman semacam menjadi
agen juga sepertinya banyak diminati mengingat banyak perusahaan ekspedisi yang
sanggup memfasilitasi.
3.
Usaha
Kecil Jual Beli
Usaha kecil jual beli? Mungkin ini
adalah salah satu bisnis yang cukup banyak diminati pula. Ada banyak
sekali jenis produk yang memang cukup laku untuk dijual seperti ponsel,
kendaraan pribadi (roda dua/roda empat), komputer, #kamera,
bahkan sampai hewan peliharaan. Dalam jenis usaha ini tidak diharuskan membuka
toko khusus dengan lokasi strategis karena bisa juga dilakukan
dirumah, baik secara offline ataupun memasarkan secara online agar bisnis
Anda tersebut lebih dikenal luas.
4.
Usaha
Kecil di Bidang Agrobisnis
Bisnis Agrobisnis identik
dengan bidang pertanian dan peternakan. Usaha ini sangat cocok dilakukan
didaerah pedesaan atau Anda yang memiliki lahan luas untuk menjalankannya.
Sebagai contoh usaha kecil bidang Agrobisnis adalah budidaya ikan lele,
peternakan ayam, peternakan sapi, budidaya hewan peliharaan, budidaya sayur
mayur, buah-buahan dan masih banyak lagi yang lainnya.
B. Perusahaan besar
Cirri-cirinya
:
─ Pada
umumnya dikelola/dipimpin oleh manajer profesional (bukan pemiliknya)
─ Struktur
organisasinya kompleks dan sudah ada spesialisasi pekerjaan.
─ Persentase
kegagalan usaha relatif rendah.
─ Modal
jangka panjang relatif lebih mudah diperoleh untuk pengembangan usaha.
Contoh
:
1)
Bank
Rakyat Indonesia
Perusahaan publik dengan total aset
sekitar 51,5 milyar dollar ini berdiri pada zaman kolonial Belanda, tepatnya
pada tahun 1895 di Purwokerto dengan nama De Poerwokertoosche Hulp en Spaarbank
der Inlandsche Hoofden. Pada tahun 2003, Pemerintah Indonesia memutuskan
menjual 30% sahamnya untuk publik sehingga resmi menjadi perusahaan publik
dengan nama PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Dalam 2.000 perusahaan
publik dunia, BRI menempati posisi ke 479 dengan nilai pasar (market value)
sebesar 18,4 milyar dollar Amerika.
2)
Bank
Mandiri
Bank Mandiri adalah perusahaan
publik terbesar ke dua di Indonesia dan menempati posisi ke 488 secara global.
Bank yang dibentuk dari gabungan empat bank pemerintah, yaitu Bank Exim, Bank
Dagang Negara, Bank Bumi Daya, dan Bapindo pada tahun 1998 adalah sebuah
program pemerintah untuk merestrukturisasi perbankan Indonesia. Dengan berbagai
program inovatif, Bank Mandiri mampu berkembang menjadi salah satu perusahaan
publik terbesar dengan jumlah aset 60,4 milyar dollar. Kini bank yang
mempekerjakan lebih dari 27ribu karyawan tersebut memiliki market cap sebesar
17,6 milyar dollar.
3)
Bank
Central Asia
Bank Central Asia (BCA) berada di
urutan ke 700 dari 2.000 perusahaan publik terbesar di dunia. Total aset yang
dimiliki oleh bank yang dibangun pada tahun 1957 tersebut sebesar 35,9 milyar
dollar. BCA pada tahun lalu telah berhasil membukukan kentungan sebesar 941,2
juta dollar dengan mempekerjakan lebih dari 19 ribu pegawai.
4)
Telkom
Indonesia
PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
adalah sebuah perusahaan publik yang bergerak di bidang industri informasi dan
telekomunikasi di Indonesia. Awal mulanya pendirian perusahaan ini adalah pada
masa kolonial Belanda tahun 1884, dan kemudian secara resmi menjadi perusahaan
publik pada tahun 1995. Salah satu anak perusahaan Telkom Indonesia yang sukses
menjadi perusahaan besar adalah Telkomsel yang kini telah memiliki lebih dari
100juta pelanggan dengan ragam produknya seperti Simpati, Kartu As, Kartu
Hallo, Telkom Flash, dan sebagainya. PT. Telkom Indonesia Tbk. menempati urutan
ke 726 perusahaan publik terbesar dengan market cap sebesar $14,9 milyar dan
jumlah karyawan sebanyak 26.847 orang.
5)
Bank
Negara Indonesia
Bank Negara Indonesia (BNI) berada
di urutan ke 969 sebagai perusahaan publik terbesar di dunia. Bank yang
didirikan tahun 1946 tersebut telah memiliki lebih dari 800 kantor cabang di
Indonesia, dan beberapa lainnya di luar negeri seperti di Singapura, Hongkong,
Tokyo, London, dan juga sebuah agency di New York. Market Cap BNI diperkirakan
mencapai 7,76 milyar dollar dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 18.275 orang.
Contoh
Franchise Lokal dan Asing
Franchise Lokal
─ Fast
food : Ayam goreng Ny Tanzil, California Fried Chicken, Beef Bowl, Isabento.
─ Restauran
/café/bar: Ayam goreng Mbok Berek, Ayam goreng Ny. Suharti, Es teler 77,
Delly Joy, King Friend Chicken & Steak, Laura Arfura, Mie Tek Tek.
─ Pizza/es
krim/donut/cakes: Holland Bakery, Croisant de France, Nilla Chandra cakes.
Franchising Asing
─ Fast
Food: KFC, Texas Fried Chicken, Mc. Donald, A & W
─ Restauran/cafe/bar:
Red Lobster, Panderosa, Sizzler, Hong Bin Lao, Black Angus, Fashion Café, Hard
Rock
─ Pizza/es
krim/Youghurt/donut: Pizza Hut, Round table pizza, Jolli Bee, Baskin, Robins,
Dunkin Donuts, Swensens, Yogen Fruzz
─ Soft
drink : Green spot, Coca Cola, Pepsi Cola,Gatorade
Keuntungan Bisnis Franchise
1)
Manajemen
bisnis telah terbangun
Bisnis
waralaba memberikan keuntungan untuk berbisnis di bawah bendera bisnis lain
yang sudah memiliki reputasi yang bagus. Ide, penamaan dan manajemen suatu
bisnis telah di uji coba sebelumnya dan siap untuk di implementasikan pada
lokasi yang baru.
2)
Sudah
dikenal masyarakat
Pemasaran
bisnis waralaba cenderung lebih mudah, karena bisnis sebelumnya lebih terdahulu
di kenal masyarakat. Dengan kata lain, biaya dan tenaga yang diperlukan untuk
membangun reputasi bisnis tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan dengan
membangun bisnis baru.
3)
Manajemen
finansial yang lebih mudah
Investor
cenderung lebih suka untuk memberikan modal pada bisnis yang telah kokoh dari
segi finansial dan jaringan pemasaran. Dengan menggunakan bisnis waralaba,
sistem manajeman finansial telah di tetapkan oleh pemilik waralaba utama,
sehingga kita tidak perlu dipusingkan lagi dengan manajemen finansial seperti
membangun bisnis baru.
4)
Kerjasama
bisnis telah terbangun
Orang
yang membeli waralaba bisa mendapatkan keuntungan kerjasama yang telah
terbangun sebelumnya oleh pemilik waralaba. Contohnya kerjasama dengan pemasok
bahan baku, pihak periklanan dan juga pemasaran.
5)
Dukungan
dan keamanan yang lebih kuat
Pemilik
waralaba biasanya akan memberikan pelatihan seperti manajemen finansial,
pemasaran, periklanan dan lain lain. Hal – hal seperti ini biasanya sudah
termasuk dalam paket pembelian waralaba.
6)
Bisa
mendapat untung lebih besar?
Banyak
orang berpikir bahwa keuntungan dari bisnis waralaba adalah mendapatkan
keuntungan lebih besar karena brand telah dikenal banyak orang. Tapi pada
kenyataannya, hal ini tidak selalu terjadi. Biaya yang dikeluarkan oleh pembeli
waralaba kepada pihak pemilik waralaba tentunya dipotong dari keuntungan yang
didapat. Pembeli waralaba akan mendapatkan banyak kemudahan di saat-saat awal
usaha, tapi untuk jangka panjang, para pemilik waralaba kadang menemukan bahwa
memulai bisnis sendiri mungkin akan jauh lebih menguntungkan.
Kekurangan Bisnis franchise
1)
Kurang
kendali
Salah
satu kekurangan dari bisnis waralaba adalah kurangnya kendali dari pembeli
waralaba terhadap bisnisnya sendiri, karena semua sistem telah ditentukan oleh
pemilik waralaba. Sehingga ruang gerak pembeli waralaba sangat terbatas.
Ide-ide untuk berkreatifitas pun terkadang tidak bisa diaplikasikan, karena
adanya perjanjian-perjanjian khusus.
2)
Sangat
terikat dengan supplier
Untuk
mendapatkan keuntungan yang mencukupi, tentunya setiap pengusaha menginginkan
modal yang kecil. Salah satu caranya adalah mencari supplier yang murah. Dengan
menggunakan sistem waralaba, pihak pemasok barang pun telah ditentukan.
Sehingga kita tidak bisa memilih lagi supplier yang lebih murah.
3)
Ketergantungan
pada reputasi waralaba lain
Salah
satu kekurangan terbesar dari waralaba adalah tergantungnya reputasi waralaba
terhadap waralaba yang lain. Jika waralaba yang lain melakukan kesalahan yang
mengakibatkan rusaknya reputasi, maka hal ini juga akan mempengaruhi waralaba
yang anda kelola.
4)
Biaya
waralaba
Pihak
pemilik waralaba akan mengajukan biaya awal untuk membeli perjanjian waralaba.
Kemudian biaya lanjutan untuk pelatihan dan dukungan bagi para pembeli
waralaba.
5)
Pemotongan
keuntungan
Pembeli
waralaba di haruskan untuk membayar royalti dari sejumlah keuntungan yang
didapatkan. Jika keuntungan yang didapatkan sedikit, berarti keuntungan
tersebut akan dipotong untuk menutupi biaya ini.
Sumber
:
Alma,
Buchari. 2005. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta
Kotler,
Philip dan Gary Armstrong. 1997. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 1.
Alih Bahasa: Alexander Sindoro. Jakarta:
Prenhallindo
Sumarni,
Murti dan John Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-dasar Ekonomi
Perusahaan). Edisi ke 5. Yogyakarta: Liberty
Tjiptono,
Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi ke 3. Yogyakarta: Andi
Sumber
Gambar: http://www.dreamstime.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar